Orang-orang kreatif atau Enterpreneur
sangat penting sekali untuk pembangunan ekonomi Indonesia pada abad ke-21
ini. Pasalnya setelah peradaban pertanian dan Industri, John Hopkins pernah
berkata bahwa pada saat ini adalah era perubahan baru pada setiap zamannya.
Akan tetapi ide dan kreatifitas pada saat ini mampu menjadi sumber lapangan
kerja bagi seluruh rakyat yaitu dengan bidang Industri Kreatif. Tercatat bahwa
pada tahun 2002 – 2006 kontribusi industry kreatif menyumbangkan rata-rata 6,3
% pada PDB( Produk Dpmestik Bruto). Sumbangan ini diperkirakan akan semakin
besar tiap tahunnya dengan menyerap tenaga kerja rata-rata 5,4 tenaga kerja.
Industri kreatif ini bisa dibilang sebagai sebagai industry padat karya
atau industry yang dapat dilakukan oleh rakyat mana saja. Asalkan rakyat
tersebut memiliki modal pemikiran yang kreatif dan inovatif. Sudah lama sekali
perekonimian Indonesia hanya menitik beratkan pada perusahaan-perusahaan yang
nyatannya usaha tersebut hanya bisa dilakuakan oleh orang-orang yang memeiliki
modal finansial yang tinggi. Penduduk Indonesia hanya siap dipekerjakan sebagai
budak oleh perusahaan-perusahaan di negerinya sendiri. Sudah banyak buktinnya
bahwa kekayaan alam di Indonesia ini dikelola oeh perusahaan-perusahaan asing
sementara rakyat pribuminya sebagai buruh saja.
Indonesia adalah negara yang memiliki berjuta-juta kekayaan alam dan
budaya. Indeonesia memiliki sejarah dan identitas gemilang. Hanya saja
kebanggan tersebut hilang setelah ditindas pada zaman kolonialisme. Pada saat
penduduk di Indonesia hanya terfokus untuk menjadi penduduk yang siap bersaing
dengan negara-negara maju namun mereka lupa untuk mengarahkan bangsa kita pada
nilai-nilai luhur,akar-akar kebudayaan mereka terdahulu. Usaha kita adalah
mengembalikan kepercayaan diri tersebut sebagai identitas bangsa yang mampu
melakukan ekonomi secara mandiri dan mampu menjadi tuan dinegerinya sendiri
bukan sebagai budak.
Dalam hal ini industry kreatif menjadi solusi dalam membuat Indonesia
menjadi negara yang memiliki kemandirian ekonomi. Bukan hal yang tidak mungkin
untuk menggalakkan industry kreatif Indonesia. Sudah banyak contohnya
pemuda-pemuda kreatif yang mampu melakukannya. Seperti Dynand fariz seorang
pemuda kreatif yang menghabiskan sisa hidupnya memperlajari fashion.
Terinspirasi dengan festifal fashion di Rio De Jenairo, Brazil. Fariz akhirnya
bisa mengadaptasikannya dengan membuat Jember Fashion Carnaval yang pada
akhirnya mendapat empati dari masyarakat,pemerintah daerah, nasional bahkan
akhirnya mendunia (Triple Helix).
Sehingga bukan hal yang tidak mungkin untuk melakukan kegiatan ekonomi sambil
memperkenalkan kebudayaan Indonesia ke seluruh dunia.
Tentunya diperlukan lingkungan pendidikan yang memadai mulai dari
keluarga, sekolah hingga masyarakat untuk menciptakan orang-orang kreatif di
negeri ini seperti Dynand fariz. Pendidikan memang senjata paling ampuh untuk
mengubah dunia kata nelson mandela. Pendidika bahkan diamanatkan dalam
pembukaan UUD 1945 ‘Mencerdaskan kehidupan bangsa’. Kita lihat sistem kurikulum
pendidikan di Indoensia saat ini, menurut H.A.R Tilaar bahwa sistem pendidikan
nasional di Indonesia ini bisa memasung atau memenjarakan kreatifiitas anak.
Terutama dengan diadakannya ujian nasional. Seorang peserta didik dipaksa untuk
menguasai ilmu yang bukan kemampuannya sehingga kreatifitas anak untuk
memperdalam ilmu yang mereka minata terhambat. Ujian nasional membuat peserta
didik menjadi kaku dan tidak mampu berfikir out
of the box. Sebenarnya dahulu bapak pendidikan kita Ki Hajar Dewantara
pernah berkata bahwa pendidikan itu
layaknya sebuah taman. Maksudnya adalah pendidikan seharusnya membebaskan
peserta didik untuk memilih dan mengembangkan kemampuannya. Seperti semboyannya
yaitu Ing ngarso sung tolodo,ing ngarso
mangun karso, Tut wuri Handayani. Alasan dasar yang strategis inilah yang
perlu kita kaji lebih lanjut untuk pendidikan di Indonesia.
Kita kembali lagi ke permasalahan bangsa ini. Kekayaan alam dan budaya
merupakan modal bagi pembangunan ekonomi melalui industry kreatif.
Masing-masing local wisdom sapat menjadi satu kesatuan sebagai modal
Industri kreatif sambil memperkenalkan budaya-budaya Indonesia ke nasional
bahkan dunia. Seperti yang digalakkan oleh pemerintah Bali dalam Ubud Royal
Week end 2015. Di mana berisi pergelaran yang selalu berhasil menarik banyak
pengunjung dari nasional dan manca negara yang akhirnya memberikan keuntungan
ekonomi dengan memperkenalkan kebudayaan-kebudayaan di Bali bahkan pemerintah
bali tidak menutup diri untuk menerima budaya-budaya lua yang positif untuk
menambah kekayaan budaya di bali. Ini yang saya maksud sebagai menjadi tuan di
negeri sendiri, ekonomi dikendalikan oleh bangsa pribuminnya. Di mana roh
Indonesia melekat dalam pembangunan ekonomi melalui Industri kreatif.
Industri kreatif merupakan milik semua orang. Di mana bidang ini membuka
lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi rakyat Indonesia. Dengan menjual ide dan
kreatifitas yang berlandaskan nilai-nilai budaya luhur. Jika bangsa Indonesia
mampu lebih percaya diri dalam melakukan pembangunan ekonomi yang berlandaskan
nilai-nilai luhur,budaya-budaya Indonesia terdahulu tentunnya Indonesia menjadi
negara yang optimis dalam mengelola berbagai kekayaan alam dan budaya yang
melimpah. Roh Indonesia perlu dihadirkan kembal seperti kerajaan majapahit
terdahulu yang mampu menguasai daratan Asia. Kemudian sistem pendidikan pun
sebaiknya kita berfikir kembali mengenai konsep dasar yang strategis yaitu
prinsip taman yaitu membebaskan peserta didik dalam memilih dan mengembangkan
ilmunya. Tidak terkesan kaku yang mana bisa mematikan kreatifitas anak. Dengan
begitu maka bukan tidak mungkin Indonesia akhirnya melahirkan para enterpreneur-enterpreneur
di setiap zamannya yang mampu melakukan pembangunan ekonomi melalui Industri
kreatif di Indonesia.